Polres sorong – Bertempat di Aula Rupatama Endra Dharmalksana telah dilaksanakan kegiatan “Gembira Beragama” kegiatan yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Barat, kamis 16/5/24
Hadir dalam kesempatan tersebut Koordinator Bendahara BNPT Saiful Rahmah, AK membuka kegiatan sekaligus menjadi narasumber pemaparan materi, Ida Bagus Candi (Kabid Agama, Ekonomi, sosial) FKPT, pj.bupati sorong yang diwakili Kepala Kesbangpol Adri B. Timban, SH, wakapolres sorong Kompol Emmy Fenitiruma,S.Sos, ketua DPRD Kabupaten Sorong, forum koordinasi pencegahan terorisme Papua Barat, kepala kementerian agama kabupaten dan kota Sorong, ketua dan anggota forum kerukunan umat beragama, pengurus-pengurus keagamaan, serta organisasi-organisasi perempuan organisasi pemuda dan tokoh-tokoh masyarakat masyarakat adat.
Dalam kesempatan tersbut Ketua FKPT Drs.musa kamudi.msi yang di wakili Ida Bagus Candi membacakan laporan kegiatan “gembira bersama “yang mana beliau menyampaiakan :
- latar belakang negara Indonesia merupakan negara dengan sejuta keberagaman di dalamnya sejuta keberagaman di dalamnya yang mencakup bahasa suku status sosial budaya dan agama hal ini membuat Indonesia mendapat julukan sebagai negara multikultural perlu dirawat dan dijaga dengan baik agar tidak terjadi konflik yang mendorong potensi ancaman bagi persatuan bangsa dan negara sehingga diperlukan suatu keterlibatan seluruh masyarakat guna mewujudkan perdamaian bangsa dan negara perlu adanya suatu upaya untuk mengembangkan pengetahuan multikultur bagi setiap lapisan masyarakat seiring dengan kemajuan teknologi informasi terutama penggunaan media sosial sebagai salah satu sarana efektif untuk menerima atau menyampaikan berita atau informasi secara mudah dan cepat. di satu sisi transportasi paham radikalisme dan terorisme disinyalir telah menyusut ke berbagai lini kehidupan masyarakat termasuk para generasi muda penerus masa depan bangsa oleh karena itu salah satu cara mencegahnya dipandang perlu dilaksanakan kegiatan gembira beragama bagi kaum muda karena dengan gembira beragama akan tumbuh toleransi dengan toleransi terjalin kerukunan dan dengan kerukunan akan tercipta kedamaian maksud dan tujuan maksud untuk memberikan gambaran rencana kegiatan internalisasi nilai-nilai agama sosial ekonomi dan budaya dari kegiatan ini yaitu mendorong pelipatan anak muda untuk berperan aktif dalam melawan radikalisme dan terorisme tujuannya yang pertama memberi pengetahuan tentang dampak negatif dari bahaya terpaparnya paham radikalisme dan terorisme bagi generasi muda
- diharapkan para generasi muda dapat mengambil bagian dalam memproduksi konten-konten kreatif dengan mengedepankan narasi ke Indonesia kebangsaan dan toleransi
- para peserta diharapkan menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing baik di sekolah di kampus organisasi maupun lingkungan masyarakat sebagai generasi muda di Papua Barat setiap waktu adalah belajar setiap orang adalah guru setiap tempat adalah sekolah setiap saat adalah ujian yang ketiga tempat dan waktu pelaksanaan hari dan tanggal kamis 16 Mei 2024
4.yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 100 orang terdiri dari tokoh pemuda lintas agama tokoh adat tokoh perempuan tokoh organisasi keagamaan serta organisasi masyarakat yang ada di Kabupaten Sorong
5.narasumber terdiri dari narasumber pusat dan narasumber daerah
6.sumber dana kegiatan ini dibiayai bersumber dari BNPT Republik Indonesia Tahun anggaran 2024
- penutup sebelum mengakhiri laporan ini tak lupa kami haturkan terima kasih kepada kepala BNPT RI dan jajarannya yang telah memfasilitasi kegiatan ini yang merupakan kegiatan pertama di provinsi Papua Barat daya Tahun anggaran 2024 dan juga terima kasih kepada bapak Kapolres Sorong yang telah mendukung kegiatan ini serta terima kasih atas kehadiran para tamu undangan narasumber dan peserta pada kegiatan pada hari ini selanjutnya apabila dalam pelaksanaan kegiatan ini ada kekurangan atau kesalahan kami pelaku panitia mohon dimaafkan mohon dimaafkan sekian dan terima kasih
Drs.musa kamudi.msi
Selanjutnya Sambutanoleh bapak Saiful Rahman selaku koordinator keuangan BNPT RI. Menyampaikan bahwa hal yang membedakan tidak semua dengan tindak pidana kriminal biasa adalah karena aksi terorisme di latar belakangi oleh motif geometri yaitu paham radikal teroris semua bahan dalam semua berkembang dari benih-benih intoleransi yang terus di buku yang kemudian menjadi radikalisme di mana ditandai dengan anti pemerintahan yang sah anti NKRI anti Pancasila dan anti bhinneka tunggal Ika serta mengembangkan paham-paham yang menyalahkan para paham yang tidak sama dengan golongannya pada siswa agama yang sempit yang merujuk kepada keinginan mengganti ideologi negara Pancasila menjadi ideologi yang mereka ulang tahun agama yang sulit yang berujung kepada keinginan mengganti ideologi negara Pancasila menjadi ideologi yang mereka cita-citakan tidak ada terorisme merupakan kejahatan kemanusiaan karena bisa menyasar siapa saja yang berbeda pemahaman dengan mereka bahkan perempuan anak-anak dan orang tua yang harus kita dilindungi kulit menjadi korban dan yang lebih mengkhawatirkan sekarang ikut terlibat dalam aksi terorisme berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh BNPT tahun 2023 bahwa generasi milenial yang aktif di media.
perkembangan teknologi informasi membuat tren terorisme berubah dari offline menjadi online generasi muda sebagai konsumsi informasi terbanyak melalui media online menjadi rendah terorisme hal ini juga didukung oleh situasi global yang menghadapi pandemi covid 19 dimana semua aktivitas tatap muka dibatasi dan beralih ke tempat pencipta masih baru ingatkan kita kasus ketika 1 Maret 2021 yang menyerang mabes Polri tanpa batas-batas melalui media online yang beraksi sendirian dan tidak bergabung dalam kelompok tertentu biasanya kalau jenis itu sangat segaris bacaan-bacaan atau menonton video di sosmed yang kami muliakan merujuk pada hasil-hasil struktur yang dilakukan oleh DPD Tahun 2023 menyatakan bahwa faktor yang paling efektif dalam mereduksi radikalisasi radikalisme secara berturut-turut adalah vitaminasi sosial media sosial keluarga pada anak ya dalam membentuk dan membimbing generasi muda untuk menjadi individu yang bertanggung jawab dan menyusun tim nilai-nilai persatuan adalah ancaman yang tidak bisa dianggap sepele dampaknya merusak menyakitkan dan menyebabkan kehancuran bagi masyarakat kita oleh karena itu kita memiliki tanggung jawab besar untuk memberikan pemahaman dan kesadaran kepada masyarakat tentang bahaya terorisme serta pentingnya menjauhkan diri dari hidup mari kita bersama-sama membangun lingkungan belajar yang aman inklusif dan damai kita harus menciptakan ruang dimana masyarakat merasa nyaman untuk berbicara tentang isu-isu yang kompleks dan kadang-kadang kontroversial termasuk terorisme dengan menegakkan mereka dengan empati kita dapat memahami kekhawatiran mereka dan membimbing mereka dengan bijaksana selain itu sebagai tokoh masyarakat memiliki peran penting dalam memberikan pelatihan literasi digital kepada pemuda intelegen media sosial menjadi alat yang kuat dalam mengakibatkan propaganda ekstrem misalkan kita oleh karena itu kita harus mengajarkan masyarakat secara berpikir kritis tentang informasi yang mereka temui di dunia maya serta membantu mereka mengidentifikasi dan menghindari konten berbahaya dengan bersatu kita dapat mengatasi tantangan ini secara lebih baik dan memberikan perlindungan bagi generasi muda dari pengaruh penghambat kita dalam Islam proses pengambilan terorisme tidak bisa dilaksanakan hanya oleh aparatur keamanan Jakarta apakah itu kepolisian TNI dan DPD sebagai lembaga negara yang dapat menghambat untuk menjalankan program ini namun dibutuhkan sinergi yang kuat antara aparatur keamanan dengan masyarakat tanpa terkecuali karena bahaya kalau setelah menyasar tanpa memandang pangkat jabatan tetapi sosial suku ras dan agama tertentu oleh karena itu kami mendorong berkumpul dari dunia pendidikan yang hadir pada penelitian ini juga untuk mampu menjadi agen perdamaian mengorganisir masa dan menumbuhkan kesadaran untuk bersama-sama melawan segala bentuk paham dan propaganda kelompok radikal terorisme setidaknya untuk lingkungan keluarga dan organisasinya masing-masing warna alirannya pada para hadirin yang kami hormati semoga Tuhan meridhoi langkah kita dalam menjaga bangsa dan negara serta Republik Indonesia ini yang kita cintai dan dari awal tadi kalau saya cermati inti dari bahaya radioalisme ini bapak ibu semua bisa diatasi dengan rasa bersyukur semuanya mengucapkan rasa tersebut jadi kalau kita bersyukur dengan Tuhan Yang maha esa Tuhan yang telah memberikan kita semua kebaikan kebaikan insya Allah hal-hal ekstrimisme ini tidak akan terwujud kalau kita bisa menanamkan hal ini semua pada diri kita semua keluarga dan generasi muda sekian dan terima kasih.”ujar Saiful Rahman
Dalam hal ini Kepala Kesbangpol Adri B. Timban, SH saat menyampaiakan sambutanya menambahkn bahwa kalau di Kabupaten Sorong bicara teroris kita mungkin kadang-kadang benar, tapi kalau bicara tentang radikal mungkin sudah kita pernah dengar makanya ada karakter terkait dengan hal dua hal itu terutama dengan paham-paham radikal berbagai kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah daerah terutama yang disponsori oleh forum kerukunan beragama kementerian agama itu sudah melakukan pembinaan pembinaan untuk generasi muda itu merupakan satu program rutin yang selama ini dilaksanakan oleh ketua FKUB.
masyarakat Kabupaten Sorong pemerintah daerah sangat mengharapkan supaya Kabupaten Sorong tidak tercemar dengan isu-isu teroris dan radikal karena selama ini Kabupaten Sorong sudah kita jaga bersama semua lintas yang ada di Kabupaten Sorong menjaga kebersamaan di Kabupaten Sorong sehingga sampai dengan saat ini Kabupaten Sorong masalah isu-isu sara dan lain-lain itu kurang muncul di permukaan tapi mungkin ada di bawah tanah mudah-mudahan dia tidak akan naik di atas tanah itu harapan kita tapi kita perlu mitigasi agar supaya hal-hal tersebut tidak sampai terjadi kompetitor kita jaga Kabupaten Sorong. Tutup kapala Kesbangpol Adri B. Timban, SH.
Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi oleh bapak Saiful Rahman, dengan narasumber terdiri dari narasumber pusat dan narasumber daerah.
Humas Polres Sorong